"Hakikat Kematian"

“Hakikat Kematian”
By. Hendri.Y. Chaniago
18 4 ‘09

Setiap yang hidup pasti mengalami kematian cepat atau lambat. Kematian tidak dapat dipercepat ataupun diperlambat namun ia pasti adanya, jika sudah sampai waktunya maka iapun pasti mati. Mati adalah takdir yang telah ditetapkan oleh Allah swt, tidak ada satupun makhluk disemesta ini yang mengetahui kapan kematian itu akan menemuinya. Karena kematian adalah sesuatu yang tidak bisa diprediksi maka sudah semestinya setiap manusia menyiapkan diri untuk menghadapi kematian sebab kematian hanyalah proses menuju kehidupan yang kekal dn abadi. Setelah mati maka setiap manusiapun akan memulai kehidupan yang baru, berada dialam yang baru (alam kubur) akan tetapi tidak bisa berbuat seperti layaknya didunia.

Menyiapkan kematian
Orang yang pintar adalah mereka yang senantiasa menyiapkan diri untuk menghadapi kematian. Karena datangnya tidak diduga-duga maka sikap waspada adalah cirinya. Manusia yang selalu menyiapkan diri untuk menghadapi kematian akan berusaha untuk mengingatnya kemudian dengan segenap kemampuannya melakukan perbaikan diri dan memperbanyak amal kebajikan serta mengurangi kemaksiatannya kepada Allah swt. Orang yang pintar sadar betul kematian selalu mengintainya setiap saat, ia sadar bahwa kematian lebih dekat dari nadinya. Imam Al Ghazali mengibaratkan dekatnya kematian seperti seseorang yang melangkahkan kaki kanannya namun belum tentu ia bisa melangkahkan kaki kirinya dan sebaliknya. Itulah pengibaratan yang dibuat oleh mereka-mereka yang sadar betul akan datangnya kematian.
Membicarakan kematian tidak sebatas cerita, dialog ataupun bedah disertasi namun sudah seharusnya jika seseorang sedang membicarakan kematian seolah-olah yang dibicarakan adalah dirinya masing-masing. Seolah-olah dialah yang menjadi objek sekaligus subjek pembicaraan, jangan pernah diantara kita bermain-main dalam mebicarakan kematian ini sebab setiap kita pasti mengalaminya, setiap makhluk pasti menjalani proses kematian hanya tidak ada yang tahu kapan kematian itu akan menemuinya. Oleh sebab kematian pasti dan tidak ada perdebatan lagi maka seharusnya kita menyiapkan diri menghadapinya.
1. Memperbanyak ingat akan kematian
Zikrul maut adalah obat yang paling mujarab dalam melunakkan hati yang sudah keras. Apa yang ditanyakan seorang sahabiah kepada Umahatul Mu’minin ‘Aisyah tentang kerasnya hatinya maka Ibunda ‘Aisyah menjawab supaya dia banyak-banyak mengingat kematian. Imam Hasan Al bashri sengaja membuat kuburan didekat rumahnya, tatkala ia meresa gelisah oleh urusan dunia maka ia akan membaringkan dirinya didalam kuburan tersebut sehingga membuatnya kembali sadar bahwa ia pasti akan berada dalam lubang kubur itu kelak yang hanya bisa untuk berbaring.
Ingat kematian adalah sarana yang paling efektif untuk memberikan efek kesadaran bagi setiap orang supaya kembali memperbaiki diri, meninggalkan kemaksiatan yang dilakukannya yang menyebabkan hati menjadi keras, hati yang membatu, hati yang tidak mau lagi mendengar nasihat, hati yang tidak bergetar ketika ia selalu membaca ayat alquran. Hati yang seperti ini hanya mungkin disadarkan dengan satu hentakan yakni hentakan kematian. Oleh karenanya mereka yang hatinya sudah seperti ini seharusnyalah diingatkan tentang kematian.
Ingat kematian tidak akan membekas jika tidak dilakukan secara kontiniu. Harus ada program rutin dari setiap mukmin untuk menjadwal zikrul maut ini, misalnya setiap mau tidur malam ia ingat kematian yang barangkali akan menemuinya malam itu sehingga tidak ada waktu lagi untuk esok. Dengan mengingat mati yang pasti menemuinya maka sebelum tidur ia akan memperbanyak meminta ampunan kepada Allah swt atas segala kemaksiatan dan kedurhakaannya kepada Allah swt baik yang diketahui atau yang tidak diketahui, yang disengaja atau yang tidak disengaja. Itulah sarana yang akan membekas dalam diri setiap mukmin, menjaganya dari kesempitan dunia menjadi kelapangan hati, oleh karena itu seharusnya setiap mukmin menjadikan zikrul maut ini sebagai amaliah rutinnya.
Rasulullah memberi peringatan kepada setiap manusia supaya banyak-banyak mengingat pemutus kelezatan ini, kematian. Disamping menyebabkan hati menjadi lunak, banyak ingat kematian juga akan berdampak pada ketenangan jiwa, kepuasan batin, merasa rendah dan tidak sombong. Mengingat dampak yang ditimbulkannya ini maka dianjurkan juga bagi para pejabat yang korup, angkuh dan sombong supaya banyak-banyak mengingat kematian yang memutuskannya dengan kelezatan dunia, jika kematian datang kepadanya maka tidak adalagi gunanya harta yang banyak sebab harta tersebut tidak mampu menyogok Malaikat Maut, kekuasaan yang selama ini didewa-dewakannya tidak mampu mencegah datangnya maut. Itulah sebabnya zikrul maut ini dianjurkan Rasulullah SAW supaya menimbulkan efek jera bagi orang-orang yang lalai, bodoh dan sombong.

Hendri Chaniago

0 Responses to ""Hakikat Kematian""

Posting Komentar